July 23, 2017

Dahulu-Sekarang, Tanpa-Dengan Smartphone



Aku hanya ingin mengingat-ingat bahwa dahulu tanpa smartphone, hidupku tetap bisa bahagia, bahkan bisa dikatakan lebih baik.


Dahulu tanpa smartphone, ponselku hanya bisa digunakan untuk SMS dan telfon. Lebih dari itu, satu-satunya hiburan yang kusukai dari ponselku adalah radio, atau terkadang beberapa game sederhana di dalamnya. Itu saja bagiku sudah cukup saat itu. Aku masih tetap bahagia, bahkan lebih hemat, menggunakan pulsa cukup untuk SMS dan telfon sebagai sarana komunikasi. Kalaupun aku butuh mengakses internet, aku cukup pergi ke warnet seperlunya. Selesai.

Aku menghargai benar-benar kesederhanaan yang kumiliki saat itu. Tak perlu mengeluh. Buat apa merana ketika yang lain memiliki smartphone. Toh aku sadar diri, kondisi keuanganku belum memungkinkan untuk memiliki smartphone seperti yang lain saat itu. Buat apa aku harus memaksa diri untuk memilikinya segera. Toh kadar kebutuhanku belum begitu ada atau bahkan ekstrem untuk memilikinya segera. Ya walaupun kadang ada rasa ingin terhubung lebih mudah dengan teman-teman lama melalui aplikasi seperti Whatsapp atau BBM, tapi sudahlah. Tidak masalah. Masih bisa SMS Alhamdulillah, walaupun tak jarang responnya singkat dan datar. Tak apalah. Toh aku bisa merasakan betapa indahnya rasa rindu itu lalu tiba-tiba ada kesempatan tak terduga berkomunikasi setelah sekian lama tak terhubung, meski itu hanya dalam waktu singkat. Indah dan membahagiakan hati! Kesederhanaan yang membahagiakan.

Sekarang dengan smartphone, segalanya terasa mudah dengan hanya sentuhan jari. Smartphone ibarat jendela atau pintu penghubung menuju kemana saja kita inginkan; menyediakan apa saja yang ingin kita ketahui. Semuanya terasa mudah. Awal mulanya aku senang bisa bertemu kembali dengan teman lama, bisa chat sepuasnya tanpa takut pulsa habis; bisa leluasa mengakses social media kapan pun tanpa harus pergi ke warnet dulu; bisa browsing kapan pun dengan Google untuk mengusir rasa penasaranku pada suatu info; bisa memudahkanku untuk sekedar blogwalking lalu memberi komentar; bahkan sekarang memudahkan untuk posting tulisan di blog. Mudah dengan hanya tinggal duduk manis di rumah atau tempat tertentu. Sekaligus bisa memanjakan ketertarikanku pada photography dengan kamera smartphone yang mendukung. Benar-benar multi manfaat bagiku.

Tetapi…

Lambat laun, aku menyadari sesuatu. Di balik kemudahan ini, coba kita hitung berapa banyak yang benar-benar termasuk kepentingan atau kebutuhan dari sekedar keinginan atau having fun belaka? Ada perubahan yang benar-benar saya rasakan dalam diri saya dengan keberadaan smartphone. Mungkin lebih cenderung menurutku perubahan yang kurang baik. Cukup pertanyaan retoris ini mewakili semuanya bagiku dan bagi siapa pun tentang keberadaan smartphone dalam hidup kita,


 “Berapa banyak hal yang benar-benar termasuk kebutuhan dari sekedar having fun belaka?”



~Wenny Pangestuti~


Sumber gambar : random dari Google