tag:blogger.com,1999:blog-5087617103435363200.post4983304679056015218..comments2023-05-02T19:17:37.597+07:00Comments on Wenny Pangestuti: Menulis Surat Untuk PresidenWenny Pangestutihttp://www.blogger.com/profile/15016923830189975891noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-5087617103435363200.post-66646850571301160622016-01-19T11:35:41.172+07:002016-01-19T11:35:41.172+07:00@Mugniar: Terima kasih ya, Bu, sharing ceritanya. ...@Mugniar: Terima kasih ya, Bu, sharing ceritanya. Benar, untuk skrg sya memag harus tetap menjalani apa yg sudah ada di depan mata. Apa yg menjadi impian saya, tetap saya ikhtiarkan dan doakn. Kelak atas kehendak Allah, insya Allah terkabul.Wenny Pangestutihttps://www.blogger.com/profile/15016923830189975891noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5087617103435363200.post-33418821370965185032016-01-11T10:34:34.259+07:002016-01-11T10:34:34.259+07:00Kreatif, Mbak Wen. SUka banget sama idenya. Terusl...Kreatif, Mbak Wen. SUka banget sama idenya. Teruslah jadi guru kreatif dan inspiratif.<br /><br /><br />Pertanyaan di blog saya jawab di sini yah :)<br /><br />Kebetulan, nasib saya membawa ke takdir utk di rumah, Mbak.<br />Saya lulus kuliah pas tahun 1997, tidak ada lowongan pekerjaan di koran2. Pas menjelang kejatuhan Presiden Soeharto. Indonesia krisis. Thn 1998, saya diajak teman kerja di sebuah perusahaan jasa komputer kecil. Di sana ngajar2 kursus. Trus nikah thn 1999. Sempat bbep kali ikut tes pegawai termasuk di perusahaan tempat suami di pulau lain tapi gak keterima. Akhirnya punya anak. Sempat tes lagi waktu masih satu anak dan sudah usia 4 tahun tapi gak diterima lagi. Ya sudah, saya makin mantap menjadi ibu rumah tangga yang di rumah saja. Kebetulan mmang hati saya lebih berat utk menjadi ibu rumahan.<br /><br />JAdi saya tidak mengkomunikasikan apapun dengan ibu. Tapi ibu terlihat kecewa saya hanya jadi orang rumahan. Suka mengatakan saya "hanya ibu rumah tangga biasa padahal sarjana teknik" di depan orang2 padahal belum ada yang nanya. Habis itu dibahas, deh "kekurangan" saya itu.<br /><br />Namun pelan2, kegigihan saya belajar menulis dan rahmat Allah yang mengizinkan saya utk "eksis", membuat ibu saya bisa bangga pada pencapaian2 saya. Beliau terlihat senang ketika saya nampang di koran atau muncul di tivi dan menceritakannya kepada keluarga besar kami. Yah, alhamdulillah.<br />Berkah itu ternyata datang melalui menulis :)<br /><br />Tiap orang punya kondisinya, Mbak. DIjalani saja apa yang ada di depan mata :)Mugniarhttps://www.blogger.com/profile/03437135876993156411noreply@blogger.com