Judul Buku: Senyum Sahabat
Penulis: Eidelweis Almira
Penerbit: Euthenia, Jakarta
Tahun Terbit: 2015, Cetakan I
Tebal: 156 hlmn + iv, 13 x 19 cm
Persahabatan
tidak sebatas antar mereka yang berusia muda. Persahabatan juga tidak sebatas berada pada dinding sekolah atau kuliah. Begitulah ini cerita
dari buku ini. Saya kira ini adalah novel. Ternyata buku ini adalah kumpulan
cerpen Eidelweis Almira yang bertemakan tentang sahabat, khususnya senyum
sahabat. Senyum dari dan untuk sahabat walaupun pernah melalui masa-masa sulit,
masa-masa kesalahpahaman, dan masa-masa hampir mementingkan keegoan
masing-masing. Semua perselisihan dan kesalahpahaman pada akhirnya mampu
terselesaikan dan bermuara pada senyum pengertian antar-sahabat.
Awal
membaca buku ini saya cukup terkesan. Saya suka dengan gaya bahasa
penulisannya. Sederhana, ringan, dan mengalir. Penulisnya tidak terlalu
menggunakan bahasa yang puitis. Benar-benar denotatif dan nyaman dibaca. Selain itu, tampilan jenis dan ukuran
huruf yang digunakan rapi, membuat pembaca terasa nyaman melihat dan
membacanya.
Dari
segi ide cerita, saya juga suka. Ide ceritanya sederhana, nyaman dan menghibur
pembaca. Ada bagian-bagian dari cerita yang memicu rasa penasaran pembacanya.
Ada
empat cerpen di dalamnya. Dari keempat cerpen tersebut, saya suka tiga
cerpennya, yaitu ‘Terpeleset Sahabat’; ‘Dua Anak Dua Ibu’; dan ‘Kepingan Dua
Hati’. Tema sahabat yang diusung dikemas dengan gaya cerita yang tidak klise
seperti cerita bertema sahabat yang pernah ada. Benar-benar alami. Dialog antar
tokoh juga sepeti dialog dalam kehidupan nyata. Pemilihan setting tempat dan keadaan, serta karakter tokoh pada setiap cerita
berbeda dan menarik. Cerpen ‘Terpeleset Sahabat’ mengambil setting tempat di
lingkungan kerja bagian HRD dan marketing klub Golf. Sedangkan cerpen ‘Dua Anak
Dua Ibu’ menceritakan tentang kehidupan dua anak yang baru masuk SMP dan mempunyai
ibu yang berbeda karakternya masing-masing, tetapi justru pernah saling
mengenal di masa lalu. Cerpen ‘Kepingan Dua Hati’ menceritakan dunia kerja
redaktur majalah Pariwisata yang dibumbui aroma cinta antar-partner kerja.
Semuanya memberi wawasan baru buat saya secara pribadi, khususnya mengenai gambaran
dunia kerja seorang marketer dan redaktur pelaksana sebuah majalah. Hal yang memang
sebenarnya saya penasaran
tentangnya dan hanya lebih sering mendengar nama profesinya.
Dari ketiga
cerpen yang saya suka tersebut, menurut saya ‘Terpeleset Sahabat’ dan ‘Kepingan Dua Hati’ layak untuk
dikembangkan menjadi novel. Sebab kalau hanya berhenti di cerpen, rasanya masalah
yang muncul dalam cerita terlalu singkat dan terlalu cepat penyelesaiannya.
Padahal ide ceritanya menarik.
Sedangkan
cerpen keempat ‘The Hang Ten’, sebenarnya layak juga dikembangkan menjadi
novel, tetapi saya kurang suka dengan ide ceritanya serta karakter
tokoh-tokohnya. Cerpen ini menceritakan persahabatan pada umumnya, yang
berorientasi di lingkungan kuliah. Saya kurang suka dengan karakter anak kuliah
yang pikirannya cuma seru-seruan dan seperti itulah inti ceritanya.
Kekurangan
dari novel ini adalah masih adanya salah ketik di sana-sini sehingga membuat
beberapa makna cerita atau dialog menjadi ambigu. Pada halamana 28 yang
seharusnya,
“Kok kamu tahu kalau Pak Robert punya
tato, Yos?”
Tetapi
justru,
“Kok kamu tahu kalau Pak Robert punya
tato, Nit?"
Pada halaman
55 yang seharusnya,
Dino mendekat lagi ke arah Romi …
Tetapi
justru,
Dino mendekat lagi ke arah Dino …
Sedangkan
pada halaman 67 makna ceritanya terkesan ganjil.
Romi hanya tersenyum melirik Dino yang
manyun sambil melirik Syeila yang tersenyum, senang melihat anaknya mulai bisa
menerima persahabatan dengan Dino.
Sebagai penutup buku ini cukup menarik untuk dijadikan
bacaan ringan dan menghibur di kala senggang. Membacanya tak perlu mengerutkan
kening. Setidaknya kita bisa belajar mengenai arti dari persahabatan yang tak selalu
diwarnai canda dan tawa saja, tetapi adakalanya diwarnai permasalahan yang menguji
ketulusan hati antar-sahabat. Jadi, saya ucapkan, “Selamat membaca!”
~Wenny Pangestuti~
3 comments :
cowok koreanyaaa bikin salfok bangetsss
itu adegan drama korea Ghost [Phanthom], mbak..
Ada sinopsisnya ga kak?
Post a Comment