Ada alasan bagiku sebenarnya untuk menangis; untuk marah;
untuk memberontak; untuk menyalahkan; untuk menjauh dan bersikap dingin; untuk
merintih dan meratap lemah. Tapi, benar, aku tidak ingin melakukannya. Hatiku
menolak. Yang ada, ber-positive thinking,
tersenyum tegar, mendekat kepada Allah, itulah yang lebih aku inginkan dan
lebih membuatku nyaman. Beneran.
Rasa ini, suatu rasa yang pernah kurasakan sekitar dua
tahun silam. Suatu rasa di saat dulu aku berpikir seolah mustahil, seolah terasa
berat untuk sekedar bisa lulus kuliah; untuk sekedar goal sidang skripsi. Di saat
perasaan berat itu menggelanyut, masalah, tantangan pun bermunculan, semakin
menambah alasan buatku untuk berteriak menangis dan menyerah. Tetapi, saat itu
aku benar-benar tidak bisa melakukannya, bahkan hatiku, akalku
benar-benar menolak untuk melakukannya. Yang ada, aku merasa lebih ingin
memilih tegar, maju terus, tak ada ruang untuk larut dalam kesedihan apalagi
meratap. Benar. Yang ternyata, rasa tegar itu adalah rasa yang mendekatkan
jarak menuju kemenangan; menuju kelegaan yang sebenarnya; menuju harapan yang
awal-awal terasa mustahil untuk terwujud.
Mungkinkah, ketika rasa ini sepertinya kembali muncul,
adalah suatu pertanda pendekatan diriku pada jarak kemenangan; jarak untuk
menyiapkan mental dan batiniahku bersiap masuk ke zona tantangan hidup yang
lebih baru dan lebih tinggi levelnya? Ya, sebuah rasa yang akan menguji dan
menjembatani seorang insan dari zona satu ke zona yang lain. Zona yang lebih
tinggi level kesukarannya dan lebih menantang kualitas hidup kita. Yang semua
ini memberi hikmah, semakin mempertajam mental dan
karakter kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan; mempertajam kualitas
kedewasaan kita sebagai manusia. Selayaknya, pisau yang semakin diasah, akan
semakin tajam. Begitulah diri kita, semakin diasah oleh berbagai problem,
semakin tajam karakter dan kualitas kepribadian kita. Wallahu’alam bi shawab.
Berharap yang terbaik kepada dan dari Allah.
#HopeOnlyToALLAH
~Wenny Pangestuti~
06/05/2016
05:40 WIB
05:40 WIB
3 comments :
mangats yaa wen, btw aku suka fotomu :)
Betul sekali, setiap kita mampu melalui satu tantangan, sepertinya itu adalah saat kita naik grade ke level kehidupan selanjutnya :) Semangat ya Wenny :)
Yup, setiap tantangan akan mengasah diri kita. Dan akan selalu ada. Kalau tidak ada, hidup akan monoton :)
Post a Comment