Informasi Buku
Judul Buku : Nak, Bunda Ingin Resign!
Penulis : Emma Lucya Fitrianty
Ukuran : 14,8 x 21 cm
Tebal : vi + 104 halaman
Tahun Terbit : Cetakan I,
Desember 2017
Penerbit : PIB (Pemuda Indonesia
Bangkit) Publishing, Bogor
Harga : Rp 90.000,-
Gambaran Umum
Bekerja memang mubah bagi seorang perempuan. Sampai kapan pun, hukum tersebut tidak akan berubah meski kondisi bagaimana pun juga. Namun kini, banyak yang menyeret-nyeret kemubahan itu ke arah hukum lain. Sadar atau pun tidak, banyak perempuan yang pada perjalanannya kehilangan kemudi dan akhirnya jatuh pada kesimpulan bahwa seorang perempuan “harus” memiliki pekerjaan tetap di ruang publik. Ini bukan lagi karena desakan ekonomi semata, tapi soal eksistensi, aktualisasi diri, dan emansipasi. Arus genderisasi berhasil menggeret kursi kemuliaan perempuan dari ruang domestik, mengamini sistem kapitalis yang memang dengan sengaja membalikkan tatanan keluarga muslim sedemikian rupa sehingga porsi antara pria-perempuan menjadi tumpang tindih, tak karuan jluntrungannya.
Kita memang bukan hakim atas
keputusan hidup orang lain. Namun, Islam tahu dimana posisi kita sebenarnya.
Apakah terpaksa berkarir fulltime di
luar rumah, semi-terpaksa, atau justru
luang, Islam memiliki solusi terbaik untuk semua permasalahan kita sebagai ibu rumah
tangga. Dan semuanya tak perlu digeser-geser, diseret-seret sekehendak hati
perempuan. Karena masing-masing sudah ada porsinya.
Melalui buku ini penulis
menceritakan kisah hidupnya dari seorang ibu bekerja di ranah publik hingga memutuskan resign
dan full mendampingi kedua buah
hatinya di rumah. Penulis mengajak pembaca untuk menyadari bahwasanya menjadi
ibu rumah tangga adalah sebuah peran yang mulia.
Kutipan-kutipan Menarik
“Pertumbuhan anak tidak hanya dari aspek kecerdasan semata, namun juga dari aspek psikologinya. Sekadar belaian dan elusan bisa banyak membantu meredam tangis dan meningkatkan hubungan batin orang tua dengan anak. Anak yang tumbuh tanpa diajarkan kehalusan dan sentuhan kasih sayang akan menjadi pribadi yang acuh, pemurung dan kerap mengasingkan diri bahkan menjurus menjadi liar. Dalam hal ini, ibu sangat banyak berperan dalam perkembangan anak di usia balita. Peran ini yang tidak dapat digantikan.”
“Tugas ibu adalah pekerjaan yang paling terhormat dan membutuhkan keterampilan. Terlaksananya tugas ini sangat penting bagi pemeliharaan dan
perlindungan anak, terutama pada masa awal-awal pertumbuhannya. Walaupun tugas
ibu sebenarnya tugas fulltime, tak berarti ayah sebagai pencari nafkah tak ikut
bertanggung jawab. Tak ada satu jenis pekerjaan pun yang dapat merampas seorang
ibu dari tugas keibuaannya. Dan tak ada seorang pun yang dapat mengambil alih
tugas keibuan tersebut.”
Kesan Saya
Buku ini lebih banyak memuat curahan hati atau kegundahan seorang perempuan karir dalam mengambil keputusan antara tetap bertahan dengan karirnya di luar rumah atau resign dan menjadi fulltime mom bagi kedua batita-nya. Walaupun demikian, tak sedikit kutipan-kutipan yang menarik yang mengena dan penting untuk direnungkan bagi kita pembaca, khususnya para perempuan. Kutipan yang mencoba menyadarkan kita untuk mencerna semua isi buku atau pemaparan penulis tidak hanya dari logika atau hitung-hitungan akal manusia, tetapi menimbang dan menakarnya berdasarkan hikmah-hikmah yang terkandung dalam Al-Quran dan Al-Hadits tentang posisi atau kedudukan dan kemuliaan seorang ibu bagi anak-anaknya.
Yang tak kalah penting, adalah
pemahaman terkait konsep rejeki dalam buku ini. Pemikiran bahwa bila istri
tidak bekerja di luar rumah, maka akan mengurangi kantong pemasukan keuangan
rumah tangga itu hendaknya dihindari dan itu pemikiran yang keliru. Ada perenungan mendalam yang perlu kita pahami
tentangnya. Di dalam buku ini, penulis mencoba meyakinkan kita.
Dari segi tampilan fisik,
walaupun menurut saya harga buku ini terlalu mahal untuk ukuran dan tebal yang
hanya sekian, hal ini wajar dan terbayar dengan kualitas kertas dan dekorasi
isi di dalamnya. Kualitas kertas
yang digunakan bagus, semi-halus. Tampilan latar kertas di dalamnya cukup menarik dengan visualisasi
gambar dan warna yang proporsional, tidak sampai menganggu kenyamanan dalam
membaca.
Hanya saja, terdapat kekurangan
dalam proses editing kata atau paragraf di beberapa bagian, seperti adanya pengulangan kata atau paragraf yang sama di beberapa bagian. Namun secara keseluruhan, buku ini cukup menarik untuk dibaca
dan layak ada dalam genggaman tangan kita.
Penutup
Hidup adalah pilihan. Mau pilih sebagai pekerja di luar rumah sambil jadi ibu, atau jadi fulltime mom, semua keputusannya ada pada pasangan suami istri tersebut.
Terutama untuk
ibu yang memiliki anak di bawah usia 8 tahun, mari berfikir ulang untuk meninggalkan
anak anda dengan orang yang kualitasnya jauh di bawah anda.
Dini Sumaryanti, Inspirator Orang tua Hebat
~Wenny Pangestuti~
1 comment :
Buku yang sepertinya akan membuat saya semakin galau 😅
Post a Comment