Sahabat, tahukah kau? Aku dapat hidup
hingga saat ini karena kekuatan CINTA. Dengan CINTA, aku mampu bertahan dalam
hempasan ombak tantangan yang senantiasa menerjang dari berbagai arah.
Dengan CINTA, aku masih mampu mengulas
sesumbar senyum lepas, senyum tanpa beban, senyum syukur, senyum tabah dan
senyum bahagia meski berada dalam himpitan-himpitan kerasnya dunia kapitalisme.
Dengan CINTA, aku masih mampu menatap dunia
dengan mata berbinar, tertuju ke depan dengan pasti dan sigap, maju melangkah
dengan keoptimisan, mengejar mimpi-mimpi, meraih visi hidup tertinggi di tengah
jatuh-bangun yang kualami dalam perjalanan kehidupan ini.
CINTA dari Allah subhanallahu ta’ala,
CINTA dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam,
CINTA dari kaum muslim pengemban dakwah,
CINTA dari ibuku, bapakku, dan adikku,
CINTA dari para kawan yang tulus,
CINTA dari banyak pihak yang tak mampu
kusebut satu per satu...
Ibu, bapak.... terima kasih atas cintamu
padaku. Lihatlah putrimu telah tumbuh dewasa menjadi petualang ilmu yang
berekspedisi dalam pengembara mencari jejak-jejak kebijakan ilmu dari lukisan
Allah di jagat raya ini....
~Wenny
Pangestuti~
*Ditulis Rabu, 24/04/2013
@kamar depan, an-Nahdhah
5:37 WIB