Ada
banyak cerita setiap harinya yang terjadi pada setiap momentum waktu yang
bergulir dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam. Begitulah hidup, bak
fragmen-fragmen dalam flash player,
atau slide-slide dalam microsoft
power point. Cerita yang diharapkan menampilkan episode yang semakin baik, menuai
pelajaran berharga untuk semakin berkualitasnya hidup yang dijalani. Cerita
yang dapat menjadi cermin, tempat menengok kembali episode sebelumnya, mengevaluasi
diri yang perlu tempaan lebih baik lagi. Tak jarang cerita itu menyisakan
tangis sedih, kecewa, bahagia, dan lain sebagainya.
Gelora di dada menggebu, menghentakkan kaki
untuk me-refresh pijakan pada pijakan
terbaik, menyongsong raga pada geliat gerak yang lebih berarti, menyingkap
tirai gelap dalam pemikiran dan kalbu untuk menyeruak dengan cahaya silau
semangat akan kebenaran. Fighting.
Melawan arus kehidupan dunia yang dipenuhi sampah kemilau melenakan.
MY LIFE
menyusun mozaik kehidupan terindah untuk hasil yang
terindah
~Wenny Pangestuti~
*Ditulis
06-11-2012
@an-Nahdhah
04.42 WIB
Seiring
berjalannya waktu ketika aku telah menuliskan tulisan di atas, ternyata baru
kutahu bahwa ada sebuah lagu yang berjudul sama dengan slogan yang kubuat itu, My Life. Lagu yang diciptakan dan
dinyayikan oleh Sherina Munaf. Ternyata pula, liriknya juga menarik. Berikut
kukutipkan liriknya.
Tetes
embun pagi
Alangkah cepat kau pergi
Tak inginkah kau sambut
semesta berganti hari
Akankah tampak cerah
Ataukah mendungmu
membayangi hari-hari
Itu kan sangat berarti
Dalam hidup ini kuarungi
lautan yang penuh mimpi
dan misteri Sang Ilahi
It's in my life, my heart, my soul
my sense of love
Kedamaian di hati
And in my life, my heart, my soul
my sense of love
Mutiara hidup di lautan luas
Kujalin dan kuhias di hati
Tetes embun yang pergi
bilakah kau kembali
Takkan pernah ku tahu
apa yang terjadi esok hari
Alangkah cepat kau pergi
Tak inginkah kau sambut
semesta berganti hari
Akankah tampak cerah
Ataukah mendungmu
membayangi hari-hari
Itu kan sangat berarti
Dalam hidup ini kuarungi
lautan yang penuh mimpi
dan misteri Sang Ilahi
It's in my life, my heart, my soul
my sense of love
Kedamaian di hati
And in my life, my heart, my soul
my sense of love
Mutiara hidup di lautan luas
Kujalin dan kuhias di hati
Tetes embun yang pergi
bilakah kau kembali
Takkan pernah ku tahu
apa yang terjadi esok hari
Seiring menggemanya slogan My Life dalam memoriku kala itu, yang didukung dengan dendangan
lagu My Life milik Sherina Munaf, aku
tergelitik mendesain-desain, yaitu menyatukan gambar-gambar (buatan orang lain
tentunya) dan kata-kata yang kurangkai sendiri, seperti berikut.