Malam pertama di tempat kos yang
baru kulalui dengan bergelap-gelapan di lantai atas tempat kamarku berada. Aku
bersyukur karena di tempat kos baruku telah ada dua orang yang pernah kukenal sebelumnya,
Ayu dan Aini, mahasiswa baru 2014 Pendidikan Fisika Universitas Jember (Unej).
Perantara perkenalan kami adalah teman sekamarku di tempat kos yang lama, yang
juga sama-sama mahasiswa baru Pendidikan Fisika Unej. Kuhabiskan malam
pertamaku dengan menumpang di lantai bawah, kamar Aini.
Namun, keadaan ini berlangsung
hanya di hari pertama. Selanjutnya aku mengatur strategi agar keterbatasan yang
ada tidak menjadi kendala berarti. Life
must go on. Karena tingkat kebutuhanku pada listrik cukup tinggi untuk
menghidupkan laptop, dan laptop kugunakan untuk mengerjakan skripsi, aku
mengatur waktu kapan aku bisa mengerjakan skripsi. Aku masih ada harapan akan
keberadaan listrik. Aku masih bisa ke kampus untuk mendapatkan listrik. Ini tak
menjadi masalah. Hanya membutuhkan pengorbanan tenaga untuk berangkat ke sana,
entah jalan kaki atau naik sepeda.
Dari sini, aku belajar tentang
keterbatasan yang disikapi dengan sikap dan pikiran positif. Meskipun aku belum
bisa menikmati layanan listrik di tempat kos baruku, aku mencoba mengambil
sikap sabar, syukur, dan postive thinking.
Sabar, karena
ini hanya masalah kecil dari sekian banyak masalah besar. Aku belajar melalui
ini tanpa berkeluh kesah. Barangkali ada banyak pelajaran yang bisa kuperoleh
dari kondisi ini. Barangkali ini adalah pelajaran berupa pengalaman berharga
yang dapat kupetik. Aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Bisa jadi ketika
aku mengalami kondisi seperti ini lagi atau lebih parah dari ini, aku tidak
lagi kaget karena telah teruji dari pengalaman yang sudah-sudah.
Syukur, karena seperti apa pun
keterbatasan yang aku alami tak ada bandingnya dengan orang-orang yang jauh lebih
susah di bawahku. Toh ternyata aku tetap masih bisa menikmati listrik di
kampus. Syukur, karena aku diberi kesempatan menerima keadaan seperti ini,
dimana tak banyak orang yang mengalami atau kuat mengalami keadaan seperti ini.
Ini adalah modal imateriilku untuk untuk menjadi orang dengan kualitas pribadi
yang teruji. Nikmati setiap anugerah bumbu-bumbu kehidupan ini, insyaallah
Allah mempunyai rahasia di balik rencananya yang indah dan baik untuk kita.
Positive thinking, artinya
berpikiran positif pada dua pihak. Pertama, kepada Allah. Mengutip lirik lagu
Bunga Citra Lestari dalam judul Kuasa-Mu.
“Tuhan kupercaya
Engkau pasti telah merencanakan
yang terbaik
untuk diriku
agar ku tak jatuh
dan selalu ada di jalan-Mu.”
Aku berusaha sedapat mungkin tidak
mengeluh dan menjalani keadaan ini dengan tenang tanpa masalah. Seperti tulisan
sebelumnya, aku percaya ada pelajaran besar di balik keadaanku sekarang. Aku
memang tidak tahu apakah keadaanku ini adalah ujian atau hukuman dari Allah. Apapun
itu, bagaimanapun juga aku seharusnya menyikapi semua ini dengan berprasangka
baik kepada Allah. Pasti ada nilai tambah yang hendak Allah berikan padaku
dengan jalan ini. Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita
inginkan. Mungkin ini jawaban doa-doaku ketika aku pernah memanjatkan doa
mengharapkan kesabaran dalam menjalani kehidupan ini. Kalau saja manusia
mengetahui rencana Allah, kita akan tahu betapa cinta dan sayangnya Allah pada
kita. Manusia saja seringkali tak sabar melalui prosesnya.
Positive thingking kedua adalah
kepada pemilik kos. Aku berusaha sedapat mungkin untuk tidak berkeluh kesah
terhadap pemilik kosku yang tidak kunjung terlihat mau membenarkan listrik di
lantai atas. Aku berusaha berprasangka baik. Barangkali sebenarnya mereka sudah
kepikiran dengan kondisi penghuni atas yang harus bergelap-gelapan setiap malam.
Dan aku tahu betul keadaanku dan penghuni lantai atas yang krisis listrik
bersamaan dengan keadaan mereka –pemilik kos- yang menyiapkan pernikahan
anggota keluarga mereka. Tentu pikiran mereka banyak terbuang ke sana dan di
sisi lain mereka pun mungkin juga tidak enak melihat kondisi kami. Aku bisa
memahami dan berempati bila dalam kondisi mereka.
Ini adalah pengalaman baru dalam
perjalananku pindah-pindah tempat kos. Nikmati saja setiap keadaan yang ada
dengan sikap sabar, syukur, dan postive
thinking. We never know
what will happen next. But, Allah always be there.
~Wenny Pangestuti~
29/10/2014
15:19 WIB
Kamar depan rumah BWI
1 comment :
sabar syukur sholat
semoga Allah jadikan penolong terbaik
meskipun susah :)
Post a Comment