Aku tidak ingat berapa hari, tapi
yang pasti tak membutuhkan waktu seminggu untuk menunggu dan bersabar
‘datangnya cahaya dalam kegelapan’. Sejak hari pertama tinggal di kos baru
dengan keadaan listrik mati dan melalui malam dalam kamar dengan bergelap-gelapan,
akhirnya tak sampai seminggu, listrik kos tepatnya di lantai atas telah selesai
diperbaiki. Akhirnya, saat itu aku merasakan cahaya terang benderang di malam
hari dalam kamarku.
Sebenarnya sabar itu hanya meminta
kita dengan sebentar saja. Tapi seringkali ego, hawa nafsu kita yang membuat
satu hari bagaikan satu tahun lamanya. Allah hanya memintaku saat itu bersabar
tak sampai seminggu saja dengan kondisi gelapku. Memintaku tak sampai seminggu
untuk tak berkeluh kesah karena ego.
Ketika aku mencoba melihat tidak
hanya dengan mata, tetapi juga dengan empati, menurutku pemilik kos tempatku
tinggal, mbak Pipi dan ibunya, sebenarnya sudah baik dan mengayomi kami, para
penghuni kos. Kalaupun kami acapkali mendapati mbak Pipi dan ibu mengomel
lantaran boros menggunakan air, tidak mematikan lampu saat pagi menjelang,
menyuruh menaruh sampah dapur di luar, menutup kembali pintu belakang,
menurutku itu hal yang wajar dilakukan oleh pemilik kos. Bukankah di rumah,
ibuku atau mungkin ibu kita juga sering bersikap cerewet demikian. Namun,
tujuannya sebenarnya baik, bukan? Ingin menempatkan sesuatu pada tempatnya dan
mereka mengingatkan kita. Tidak terimanya penghuni kos mungkin seringkali karena
yang memperlakukan mereka demikian adalah orang lain, orang yang baru dalam
hidup mereka. Tapi, bila kita mau merenung kembali barangkali kita yang
seringkali tidak menempatkan posisi sebagai orang yang memahami terlebih dahulu
sebelum merespon dan menilai.
Apapun yang terjadi, menyenangkan
atau tidak menyenangkan; apapun yang kudapati di sini, baik itu kelebihan
maupun kekurangan, aku bersyukur tinggal di tempat kosku sekarang, Jl Jawa VI-A
No.3. Aku bersyukur. Terima kasih, Allah. Alhamdulillah.
~Wenny Pangestuti~
14/12/2014
16.07 WIB
Kamar kos Jl. Jawa VI-A No. 3
1 comment :
iya bener,
saya juga ngekos jadi turut merasakan :)
salam kenal
Post a Comment