October 10, 2015

Writing, Blogging and Inspiration


Menulis. Aku mulai terbiasa menulis sejak sekolah dasar kelas lima. Saat itu aku menulis diari pertamaku. Lambat laun kurasakan ada kenyamanan menuliskan pengalaman sehari-hari di sebuah buku sekalipun itu pengalaman yang mungkin tidak begitu berarti untuk diceritakan. Aktivitas menulis diari pun berlanjut. Waktu berganti waktu. Buku berganti buku. Aku tetap menulis diari sampai sekarang.

Pada usia sekolah menengah atas aku mulai mengenal yang namanya membuat website sendiri dari guru komputerku. Aku juga mulai mengenal blog dari majalah atau informasi di internet. Dari sanalah ada ketertarikan untuk memiliki sebuah website pribadi yang bisa menampung tulisan-tulisan pribadiku. Hal yang selaras dengan hobiku, menulis.

Pada awal masuk kuliah aku mulai merintis membuat blog. Blog pertamaku masih berisi tentang tulisan-tulisan yang copy-paste dari website lain. Hanya saja aku mempercantik tampilan teks-nya dan menambahkan ilustrasi yang menarik dari mbah google. Jadi, aktivitas blogging pertamaku lebih terfokus pada cara mempercantik blog. Di sanalah aku belajar mengenal istilah-istilah dalam blog, seperti template, html, blogroll, atau cara menambah widget dalam blog.

Setelah sekitar empat tahun, aku memutuskan untuk membuat blog baru yang isinya tentang tulisan-tulisan asliku. Blog yang lama aku non-aktifkan. Menurutku, sudah saatnya aku mem-posting tulisan sendiri, bukan copy-paste tulisan orang lain. Alhamdulillah, blog yang sekarang inilah yang kumaksud, blog yang kuusahakan berisi tulisan-tulisan asliku.

Menulis di blog ada kepuasan tersendiri. Selain bisa berbagi inspirasi sederhana kepada orang lain, menulis di blog menjadi semacam healing buatku ketika hati gundah gulana. Pada saat aku sedang menjalani proses penyelesaian skripsi, terus terang saja aku sering melakukan pelarian diri dengan blogging. Kalau di suruh memilih, aku memang lebih nyaman menulis di blog dari pada menulis laporan skipsiku. Setiap kali aku berniat mengerjakan skripsi di area sekitar perpustakaan kampus, seringkali pada akhirnya aku malah keasyikan blogging. Pikiranku saat itu adalah seandainya mengerjakan skripsi itu semenyenangkan blogging.

Menulis di blog membuatku juga belajar kosa kata. Ada rasa tanggung jawab setiap akan mem-publish tulisan. Pertama, aku harus membaca ulang dulu tulisan, mengoreksi bila ada penulisan kata dan kalimat yang kurang tepat dan mengecek pemakaian istilah tertentu. Karena lucu dan sotoy sekali bila sok menggunakan istilah tertentu, tetapi maknanya tidak nyambung. Jadi, seringkali aku mengecek makna istilah tertentu pada kamus agar tidak ambigu pada pemakaiannya. Dari sanalah aku juga bisa semakin memperkaya pembendaharaan kata dan istilah yang menunjang dalam dunia tulis-menulis.

Sejak awal membuat blog yang berisi tulisan asliku, aku sudah memegang prinsip bahwa yang ingin kutonjolkan pada blogku lebih pada kualitas isi. Jadi, aku berusaha mengerem keinginan menulis hal-hal yang dirasa tidak begitu perlu untuk dibagi dan diketahui khalayak banyak. Menulislah yang dapat memberi inspirasi walaupun itu hal yang amat sederhana. Menulis yang bermanfaat dan berhikmah.

Aku juga membatasi untuk tidak tergiur mempercantik blok secara glamor. Aku suka yang sederhana, tapi manis terlihat. Sebenarnya tampilan blogku terinspirasi dari blog Alyssa Soebandono. Aku suka dengan blog Alyssa. Sederhana , tetapi menginspirasi dari segi isi tulisan-tulisan yang di-posting.

Dalam menulis blog, menurutku adanya ilustrasi cukup penting karena bisa menambah daya tarik sebuah tulisan untuk dibaca. Itulah mengapa, setiap kali mem-posting tulisan, aku selalu menyertakan gambar di awal tulisan setelah judul. Pemilihan gambar pun tidak asal sembarang. Aku memilih gambar yang mempunyai resolusi baik. Sejauh ini gambar yang kupakai di dalam blog adalah hasil pencarian di mbah google. Maklum, aku belum memiliki kamera sendiri. Dari sini pula aku juga menjadi tertarik dengan dunia photography. Jiwa seniku menjadi terpancing saja hehehe.

Kalau soal isi tulisan, aku lebih suka mengangkat tema yang ringan, tapi bisa menginspirasi. Isinya yang mungkin berangkat dari pengalamanku atau pengalaman orang lain, yang dari sana memicuku merenungkan hikmah di balik pengalaman itu. Aku memang tipe orang perenung. Jadi, dengan menulis aku berusaha menyiratkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaanku yang mungkin tak terlisankan kepada orang-oarang di sekitarku.

Harapanku, dengan adanya kegiatan blogging ini adalah menciptakakan peluangku sendiri dalam dunia menulis. Yang mungkin sekarang aku bukan siapa-siapa dan tidak dikenal banyak orang. Karena memang inti aku menulis bukan kepopuleran, tetapi writing is my passion and my healing.
Aku teringak kisah Helvy Tiana Rosa, Founder Forum Lingkar Pena, bahwa dia suka menulis berawal dari melihat ibunya sering menulis. Kalau memang aku tidak terlahir sebagai penulis terkenal dan fenomenal, aku berharap suatu saat putra-putriku menadapat energi positif dari melihat aktivitas ibunya yang suka menulis. Peluang yang kuraih adalah menginspirasi orang dengan cara sederhana, menulis. Lalu, bagaimana denganmu? Ciptakan peluangmu.

Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Cerita di Balik Blog.


~Wenny Pangestuti~