June 21, 2016

My Jepret, My Passion

http://www.uniekkaswarganti.com/2016/05/Asus-giveaway-aku-dan-kamera-ponsel.html

Berawal dari tugas kesenian yang kuperoleh saat kelas XI SMA. Saat itu pak Totok, guru kesenianku menugaskan kami memotret obyek dengan dua jenis, obyek bergerak dan tak bergerak. Kurang lebihnya begitu. Aku agak lupa. Kejadiannya sekitar 9 tahun silam. Saat itu keberadaan HP yang dilengkapi kamera tidaklah semarak dan secanggih seperti saat ini. Bahkan teman-teman yang punya HP masihlah terbatas si itu itu saja. Aku adalah kelompok yang tidak punya HP saat itu. Aku dan teman-teman lebih banyak memanfaatkan kamera sesungguhnya, kamera digital.

Obyek bergerak yang kupilih adalah tukang becak. Sedangkan obyek tidak bergerak adalah bunga. Selain mengumpulkan hasil cetakan fotonya, kami para siswa diminta memberikan deskripsi mengenai tempat pengambilan foto, kapan diambilnya, dan mengapa mengambil obyek tersebut. Karena dasarnya aku sudah menyukai menulis, tentu tugas seperti ini menarik dan kujalankan dengan antusias. Aku memang punya pertimbangan mengambil dua obyek tadi.

Namun, akan kujelaskan salah satunya saja. Kenapa tukang becak? Sebenarnya ini berawal dari perenunganku sehari-hari pulang sekolah melihat jejeran tukang becak yang parkir menunggu hadirnya penumpang. Ada beragam yang dilakukan mereka ketika tak ada penumpang. Ada yang leyeh-leyeh hingga ketiduran di becaknya; ada yang saling ngobrol; ada yang main kartu. Sering aku berpikir bahwa apa yang mereka lakukan nampaknya kok tidak produktif ya. Tapi, aku sadari walau bagaimanapun juga keberadaan tukang becak cukuplah berarti bagi orang lain, seperti membantu para ibu membawa banyak barang belanjaan dari pasar hingga sampai ke rumahnya; atau kendaraan yang sangat membantu saat musim hujan tiba.

Saat aku menguraikan semua deskripsiku tentang alasan mengambil obyek tukang becak dan tulisan itu dibaca oleh seorang temanku, aku baru sadar bahwa bapak temanku tersebut bekerja sebagai tukang becak. Entah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh temanku tatkala ia membacanya. Tapi kulihat semburat wajahnya menyikapi dengan penuh penghargaan terhadapku. Sempat ada rasa tak enak dariku kepadanya. Tapi aku tak bermaksud menyinggungmu, Kawan.

Dari adanya tugas tersebut, aku menjadi tertarik dengan dunia photograpy. Aku berpikir bahwa keberadaan foto sebagai sebuah ilustrasi dari sebuah tulisan itu cukup penting agar menjadi nilai tambah dari nyawa sebuah tulisan. Itulah mengapa, ketika aku bersinggungan dengan dunia blogging, aku selalu menyertakan gambar di setiap postingan-nya. Ya memang awal-awal blogging tulisan yang ku-posting copy-paste tulisan orang lain. Pun dengan gambarnya, asal comot melalui mbah Google. Saat itu blogku adalah Wei Ni’s Education Literature Land dengan alamat klikwell.blogspot.com. Tapi, sekarang udah kuhapus. Kuganti dengan yang sekarang ini. Berusaha original, pure tulisan dari aku sendiri, walaupun dari gambar belum. Masih suka menggunakan random acak dari pencarian di Google.

Ngomong-ngomong soal mengambil gambar dari Google, untuk melindungi hak cipta, kita dianjurkan menyertakan alamat sumbernya. Dan selama ini jujur aku tidak melakukannya. Benar juga, menyertakan alamatnya itu perlu, sebagai sebuah apresiasi, menghargai karya orang lain.

Tetapi sesekali aku juga menyertakan gambar menggunakan hasil jepretanku pribadi. Ada yang dari kamera digital yang kupinjam dari teman. Ada juga yang dari kamera ponsel. Aku sempat berganti-ganti HP. Ada yang berkamera dan ada yang tidak. Yang berkamera, ada yang hasil gambarnya bagus dan ada yang kurang bagus. HP terakhir yang kupakai saat ini tidak berkamera. Sementara, aku meminjam HP bapak untuk sekedar memotret. Karena di rumah hanya HP bapak-lah yang dilengkapi dengan kamera. Alhamdulillah kualitas gambarnya lumanyan bagus. Ya walaupun tidak secanggih Zenfone 2 Laser ZE550KL tentunya.

Dari sekian obyek yang sering ku jepret-jepret, aku paling suka mengambil obyek secangkir kopi. Ya. Kopi. Di rumah setiap pagi aku, bapak dan ibu biasa minum kopi bersama sebelum beraktivitas, sambil makan kue, sambil ngobrol-ngobrol, atau sambil nonton TV. Itu kebiasaan di rumah kami. Sesekali aku memotret sebelum menyeruputnya. Aku tertarik dengan kopi yang disajikan dalam cangkir lengkap dengan lepek-nya. Kesannya elegan bagiku. Ini beberapa hasil jepretanku:



Menurutku, kopi itu minuman yang berarti. Salah satunya, perekat hubungan kekeluargaan dengan tradisi minum kopi bersama di pagi hari. Di sisi lain, kopi menjadi teman menyenangkan untuk sekedar duduk menyendiri, menggali inspirasi untuk digoreskan pada secarik kertas. Menariknya lagi, kopi punya sejarah berarti di dalam kebudayaan Islam. Salah satunya, aku kutip dari teman bloggerku, mas Mamet bin Shadiq pemilik Sarang Opet, bahwa:
Seorang ulama kenamaan asal Yaman: Al-Habib Abu Bakr bin Abdulloh al-Idrus rahimahullah ta'ala mengungkapkan pujiannya pada sensasi ngopi-ngopi dengan untaian syair yang salah satunya berbunyi:

“Adapun kopi, wahai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati dengan-Nya, membantuku mengusir kantuk
Dengan pertolongan Allah, kopi menggiatkanku taat beribadah kepada-Nya di kala orang-orang sedang terlelap.
Qahwah (kopi), huruf qaf-nya bermakna quut (sayur hijau yang menyenangkan), ha-nya adalah hudaa (petunjuk), wawu-nya adalah wud (cinta), dan ha-nya adalah hiyam (pengusir kantuk).
Janganlah kau mencelaku karena aku minum kopi, sebab kopi adalah minuman para junjungan yang mulia"

Selain kopi, karena aku suka dengan buku, baik itu buku untuk membaca maupun buku untuk menulis, obyek yang suka ku jepret-jepret adalah buku. Ini adalah koleksi buku bacaanku.



Sedangkan yang ini adalah koleksi buku diary atau notes-ku.



Jarang sekali aku menggunakan kamera HP untuk selfie. Bisa dikatakan aku kurang PeDe memfoto diriku sendiri atau difoto orang lain. Biasanya aku yang lebih suka memfoto orang lain. Lebih suka memfoto mereka dalam keadaan gak sadar kamera. Jadi lebih natural begitu. Berikut beberapa hasil keisenganku memfoto orang-orang dalam keadaan tak sadar kamera.



Gak jarang aku juga memfoto pemandangan alam yang amat berkesan dalam kedipan mataku saat itu.



Se-gak bisa-bisanya memfoto karena gak ada kamera yang bisa dipakai saat itu juga, aku hanya bisa menikmati indahnya pemandangan, atau obyek yang menarik lainnya hanya dalam diam, dengan jepretan alami, ciptaan Allah, yaitu lensa mataku. Se-gak punya-punya-nya kita alat untuk memfoto saat ini, gak lantas membuat kita kalang kabut juga atau patah hati banget. Setidaknya kita tidak melupakan satu hal. Apa itu? Rasa syukur. Ya, bersyukur atas anugerah yang diberikan Sang Pencipta tatkala kita melihat kemegahan karya cipta-Nya di dunia masih dengan mata yang sehat. Juga tak menghalangi kita untuk tetap berkreativitas walaupun dalam keadaan terbatas.

Harapanku, ketika ada rejeki untuk memiliki HP yang berteknologi kamera canggih sekelas Zenfone 2 Laser ZE550KL, aku lebih ingin memberdayakannya untuk mendukung passion-ku di bidang menulis. Tentu menulis dengan dukungan gambar hasil jepreten sendiri akan jauh lebih memuaskan, membanggakan, dan menenangkan. Gak lagi asal comot karya orang lain walaupun itu sah-sah saja kalau meminta ijin dan ada ijin. Memanfaatkan kamera HP lebih dari sekedar selfie, tapi mendukung kreativitas dan menghasilkan karya yang bermanfaat untuk banyak orang, this is my hope.




Tulisan ini diikutsertakan dalam :
Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com


~Wenny Pangestuti~

9 comments :

Ninda said...

semoga menang ya wennn
hmm ikut nggak ya akuuu

Wenny Pangestuti said...

@Ninda : Aamiin. Ayo ikutan :)

Muhammad Husnul Khuluq said...

Wah mbak wenny pecinta kopi ternyata :D hehe salam kenal mbak. Moga menang GA nya. Salam Blogger :D

Wenny Pangestuti said...

@Kgenzaru Khuluq: Salam Blogger juga.

Naurah kida said...

aku juga suka kopi tapi belum pernah jepret kopi soalnya aku nggak punya cangkir. Btw moga menang kak

Dwi Wahyudi said...

Tulisannya asyik, fotonya juga keren. Kamera ponsel ASUS Zenfone gitu lohhhh... Semoga menang ya Mbak, salam kenal dari Pontianak Kota Bersinar...

Wenny Pangestuti said...

@Naura kida & @Pontianak Kota Bersinar : Aamiin.. Terima kasih :)

F. Juni Ismarianto said...

Cangkir sama notes-nya instagramable xDD

Di rumah aku hanya punya dua cangkir yang bagus buat jadi properti foto, tapi ya bosen kalau itu lagi-itu lagi yang diambil gambarnya. Mana aku bukan coffee atau tea shipper, jadilah hanya foto cangkirnya doang XDD

Salam kenal ya, Wenny yang lahir di bulan Juni. Semoga kita berdua bisa menang lomba ini. Amin xD

Uniek Kaswarganti said...

Wuih koleksi notesnya banyak dan cantik2 ;) Okesip, semoga dg memiliki ponsel dengan kualitas kamera yg mumpuni, makin banyak karya yg bisa lakukan dan bermanfaat utk orang banyak.

Thks ya sudah ikutan GA #KameraPonsel, good luck.