Perempuan itu
bak sekuntum mawar merah
angun dan memukau
menarik pandangan siapa pun yang memandang
dari kejauhan tentunya
Namun,
berwaspadalah
kala kau mendekatinya
Sekalipun ia indah dan menggoda
ia tak mudah tertundukkan
dengan hanya bujuk rayu gombal
atau sebait kata cinta picisan
Apalagi saat kau berani-beraninya
menyentuhnya dengan paksa
tak segan luka yang kan kau terima
Berdarah-darah
karena duri padanya
Tak sembarang sentuhan
dan kasih sayang yang bisa bersinggah
pada dirinya
Baik laki-laki dan wanita
perhatikanlah
cara memperlakukannya
Ia wanita penyayang
namun, tak mudah menerima
sembarang sayang
Ia wanita lembut
namun, tak selembut
yang lemah gemulai
Penyayangnya
dan kelembutannya
bertahta
bersanding
dalam mahkota
keanggunan
yang membuat sungkan
dan enggan
bak ratu yang tak mudah
‘ntuk tergapai
Dialah perempuan mawar
Berhati-hatilah memperlakukannya..
bak sekuntum mawar merah
angun dan memukau
menarik pandangan siapa pun yang memandang
dari kejauhan tentunya
Namun,
berwaspadalah
kala kau mendekatinya
Sekalipun ia indah dan menggoda
ia tak mudah tertundukkan
dengan hanya bujuk rayu gombal
atau sebait kata cinta picisan
Apalagi saat kau berani-beraninya
menyentuhnya dengan paksa
tak segan luka yang kan kau terima
Berdarah-darah
karena duri padanya
Tak sembarang sentuhan
dan kasih sayang yang bisa bersinggah
pada dirinya
Baik laki-laki dan wanita
perhatikanlah
cara memperlakukannya
Ia wanita penyayang
namun, tak mudah menerima
sembarang sayang
Ia wanita lembut
namun, tak selembut
yang lemah gemulai
Penyayangnya
dan kelembutannya
bertahta
bersanding
dalam mahkota
keanggunan
yang membuat sungkan
dan enggan
bak ratu yang tak mudah
‘ntuk tergapai
Dialah perempuan mawar
Berhati-hatilah memperlakukannya..
~Wenny Pangestuti~