Lima
Elang, sebuah film yang sebenarnya sudah dirilis sekitar tiga tahun silam.
Namun, saya mengetahuinya baru-baru ini melalui internet, di sela-sela
aktivitas mengerjakan skripsi di perpustakaan. Setelah menontonnya, ternyata film
yang menarik. Film yang secara garis besar bersinggungan dengan dunia pramuka. Apalagi
pemainnya anak-anak, saya suka.
Secara
pribadi, sebenarnya saya menyukai film ini karena tertarik pada karakter dari
masing-masing pemain yang unik dan seringkali menggemaskan bahkan membuat diri
ini tertawa atau tersenyum-senyum, khususnya pada tokoh Rusdi dan Aldi.
Rusdi
adalah seorang anak yang sangat menyukai pramuka. Ia selalu bangga mengenalkan
dirinya kepada setiap orang sebagai penggalang. Kalau melihat penampilan Rusdi
saat berseragam pramuka, akan terlihat perbedaannya dengan yang lain. Banyak
bad -yang saya tidak mengerti maknanya- terpasang di pakaiannya.
Ketika
mendengar bahwa akan diselenggarakan Perkemahan Bintang Utama tingkat
Kalimantan Timur, Rusdi sangat antusias mengikutinya. Tetapi, tidak demikian
dengan siswa-siswi lainnya. Sehingga kemungkinan kecil bagi sekolahnya
mengeluarkan perwakilan untuk ikut serta perkemahan tersebut dengan jumlah yang
kurang dari sepuluh. Tapi, Rusdi tidak menyerah dan tetap optimis untuk dapat mengikuti
perkemahan tersebut. Ia gencar mempromosikan acara perkemahan tersebut kepada
teman-temannya, tak terkecuali kepada Baron, siswa baru dari Jakarta yang
cenderung menyendiri. Pada akhirnya, ia berhasil mengajak lima orang dalam
perkemahan tersebut; Anton si jago atraksi api, Aldi si kecil yang temperamen,
dua saudara kembar bertubuh bongsor, dan Baron si pecinta mobil RC.
Rusdi
selalu menyakinkan teman-temanya agar mereka menjadi kelompok terbaik walaupun
jumlah mereka yang sedikit bahkan ketika pada akhirnya mereka harus menerima
kenyataan dengan berkurangnya jumlah anggota kelompok mereka lantaran tiba-tiba
dua saudara kembar terjangkit penyakit cacar dan harus dipulangkan. Keantusiasan
dan keoptimisan Rusdi inilah yang membuat Baron terkadang kesal dan
keheran-heranan. Pernah suatu ketika Baron menyindir Rusdi yang sering memoles
kulitnya dengan cairan antiseptik. “Katanya
Pramuka, tapi bersih-bersih melulu.”
Rusdi
menjelaskan, ”Kulit aku sensitif kalau terkena kotor.”
“Kalau
kayak gitu, ngapain ikut pramuka segala.”
“Justru
karena pramuka aku diajarkan agar jangan menyerah.”
Lalu
giliran Aldi yang bertanya, ”Kalau ikut Perkemahan Bintang Utama, hadiahnya
apa?”
Rusdi
dengan antusias membuka buku sakunya dan menunjukkan sebuah lambang bintang
yang tertempel di dalamnya. ”Bukan hadiah, tapi ini. Karena ini, aku ikut
pramuka. Dengan ini, kepramukaanku akan semakin terakui.”
Pernah
juga Baron bertanya lagi, ”Kenapa sih Rus, segitunya sama pramuka?”
Lalu
Aldi menimpali, ”Alaah paling standar. Kakaknya pramuka. Bapaknya pramuka.
Keluarga pramuka.”
Rusdi
langsung membenarkan, ”Yang benar pramuka keluargaku.”
Ada
adegan saat kelompok Rusdi memenangkan salah satu permainan lalu Rusdi mengajak
ketiga temannya beryel-yel. Saat Rusdi memeragakan yel-yel, semua temannya
hanya bengong keheranan melihat gerak Rusdi yang konyol. Saya tertawa
melihatnya.
Ada
juga adegan ketika Rusdi dan Baron berselisih pendapat. Saat itu mereka sedang
dalam petualangan di dalam hutan, mencari Markas Bintang Utama untuk berlomba
menjadi kelompok terbaik. Namun, di tengah perjalanan, Baron, Aldi dan Sindai -seorang
peserta pramuka putri yang kabur dari kelompoknya- memilih meninggalkan
perkemahan. Tentu saja Rusdi tidak terima karena itu melanggar peraturan. Baron
pun mematahkan semua alasan Rusdi mengenai peraturan pramuka yang tecatat di
buku sakunya hingga membuat Rusdi membolak-balik halaman buku sakunya lalu
menjatuhkannya, terpaku mendengar ucapan Baron yang terakhir mengenai bapak
Rusdi yang hilang meninggalkannya. Saat adegan Rusdi membolak-balik halaman
buku sakunya lalu menjatuhkannya inilah yang membuat saya geli. Gayanya lucu
dan menggemaskan.
Lalu
mengenai Aldi, seorang anak bertubuh kecil yang temperamen, tetapi pandai
berenang. Keahliannya berenang inilah yang nanti berkontribusi dalam
penyelamatan kawan-kawan Elangnya dari komplotan illegal logging.
Sebenarnya
Aldi sendiri tidak ada ketertarikan mengikuti pramuka apalagi Perkemahan
Bintang Utama. Namun, karena Rusdi mengumumkan perkemahan tersebut tingkat
Kalimantan Timur, Aldi langsung menghampiri Rusdi dan menanyakan, ”Peserta
cewek juga ikutan gak, Rus?” Ternyata Aldi terdorong mengikuti perkemahan
tersebut supaya dapat bertemu Sandra, perempuan yang ia sukai.
Ada
adegan saat Aldi tiba di perkemahan Bintang Utama dan melihat Sandra. Adegannya
seperti film-film India dan memang saat itu musik yang melatar-belakangi adalah
lagu India. Sandra membuka topi pramukanya lalu mengibas-ngibaskan rambutnya
seperti iklan shampo dan Aldi terpana melihatnya. Saya tertawa geli melihat
adegan ini.
Beberapa
kali Aldi mencuri pandang perkemahan putri agar bisa melihat Sandra lebih
dekat. Hingga suatu hari kelakuannya diketahui oleh Sindai, teman sekelompok
Sandra. “Kau
suka pada Sandra?”
“Kau
kenal?”
“Dia
teman sekelasku.”
“Bisa
kau kenalkan aku padanya?”
Sindai
mengangkat bahu. Lalu Aldi melanjutkan, ”Orangnya baik, bagus lagi rambutnya.”
Lucu
sekali melihat Aldi pada adegan tersebut. Kelihatan polos dan menggemaskan.
Pada
kesempatan lain, Sindai memergoki Aldi lagi, yang mendekati perkemahan putri,
“Sedang apa kau di sini?”
“Katanya
kau kenal dia?”
Lalu
Sindai menyeret Aldi menghampiri Sandra. Saat itu Sandra membelakangi mereka
berdua. Sindai
berkata, “Sandra, ada yang mau berkenalan?”
Sandra
membalikkan badan dan melihat Aldi. Aldi menunduk malu.
“Maaf
ya aku sedang sibuk. Kayaknya kalian berdua cocok, dech.”
Semula
Aldi tak acuh pada Sindai. Namun, pada akhirnya Aldi menyadari bahwa Sindai
juga berambut bagus. Saat itu Aldi melirik malu-malu ke arah Sindai. Sindai
yang menyadari gelagat Aldi pun bertanya, ”Kenapa kau?”
“Enggak.
Rambut kamu bagus juga.”
Itu
beberapa adegan menarik dan jenaka dari film ini. Banyak hal menarik lainnya
mengenai film ini. Namun, akan jauh lebih menarik lagi bagi para pembaca untuk menonton
sendiri film ini langsung. Film yang bagus untuk menjadi tontonan keluarga. Apalagi
lagu yang menjadi soundtrack-nya juga
tidak kalah bagus dan semangat. Di bawah ini saya kutipkan lirik lagu tersebut,
yang berjudul Elang. Akhir kata, saya hanya bisa menyampaikan selamat menonton! :)
Anak-anak
tunas bangsa, marilah kita bersama
Siapkan diri menyambut hari baru
Singsingkan lengan bajumu, satukan derap langkahmu
Wujudkan harapan, raih cita-cita
Siapkan diri menyambut hari baru
Singsingkan lengan bajumu, satukan derap langkahmu
Wujudkan harapan, raih cita-cita
Bagaikan elang melintasi cakrawala
Terbang rentangkan sayapmu, jangan pernah ada ragu
Satukan semua tekadmu meraih impian
Terbang kepakkan sayapmu, jangan pernah ada ragu
Bersama kita pasti bisa taklukkan dunia
Rusdi beryel-yel dan ketiga temannya menatap heran.
Kelompok Rusdi sedang percobaan membuat lubang jebakan
untuk binatang buas.
Rusdi meyakinkan ketiga temannya agar menjadi kelompok
terbaik.
Perkenalan dengan Sindai.
Petualangan menemukan Markas Bintang Utama.
Menemukan Sindai yang berpisah dari kelompoknya di
dalam hutan.
Baron, Aldi, dan Sindai yang kabur dari perkemahan.
Rusdi dan Anton bertemu komplotan illegal logging.
Penyelamatan Rusdi dan Anton oleh Baron, Aldi, dan
Sindai dari komplotan illegal logging.
Akhirnya mereka berdamai dan memahami makna
persahabatan.
~Wenny Pangestuti~
No comments :
Post a Comment