October 26, 2018

Kekuatan Doa Orangtua


Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina.”
(T.Q.S. Al-Mu’min : 60)

Secara lahiriyah, berdoa adalah aktivitas yang mudah untuk dilakukan. Seseorang tak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan aktivitas ini. Tetapi secara batiniyah, berdoa adalah aktivitas yang membutuhkan perjuangan untuk sungguh-sungguh mengkoneksikan hati terkait apa yang dipanjatkan. Berdoa adalah dialog yang bermakna antara seorang hamba dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga ketika hati kosong saat berdoa, maka berdoa hanyalah ucapan saja, tak terpatri di dalam hati.

Berdoa, aktivitas sederhana, tapi saangat bermakna. Dalam buku Dream & Pray, karya akun twitter @DoaIndah yang dikelola oleh Arif Rahman Lubis, disebutkan bahwa:
  • Doa adalah ‘senjata’ kita dalam menjalani hidup. Dengan ‘senjata’ ini, kita melindungi diri dari segala keburukan; membangun keyakinan bahwa kita bisa melewati ujian dan meraih impian; serta tak ada yang mustahil.

Selain itu, disebutkan pula manfaat berdoa bagi muslim yang menjalankannya adalah:
  1. Menyembuhkan segala penyakit
  2. Semakin dekat dengan Allah
  3. Menguatkan mental dan semangat hidup
  4. Menumbuhkan optimisme
  5. Membantu kita fokus pada tujuan
  6. Semua keinginan akan dikabulkan
  • “Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahim (antar kerabat) melainkan Allah akan memberi padanya tiga hal: Allah akan segera mengabulkan doanya, Allah akan menyimpannya bagi dirinya di akhirat kelak, dan Allah akan menghindarkan keburukan dan yang semisalnya darinya. “Para sahabat kemudian berkata, “Kalau begitu, kami akan memperbanyak berdoa.” Nabi Shallallahu ‘alyahi wa Sallam menjawab, “ Allah nanti yang memperbanyak pengabulan doa-doa kalian.” (HR. Ahmad)
  • Jangan pernah bosan berdoa. Karena, doa yang kita panjatkan kepada Allah akan selalu membawa kebaikan. Apa saja kebaikan itu? Setidaknya ada lima hal yang akan diterima oleh orang yang berdoa, yaitu:
1)  Allah segera mengabulkan doa orang tersebut, sehingga ia mendapatkan apa yang ia minta;
2)  Allah mengganti permintaan orang itu dan memberinya keselamatan dari bencana;
3)  Allah menjawab permintaan orang itu dengan ganti yang jauh lebih baik;
4)  Allah menunda pengabulan doa orang itu hingga waktu yang lebih tepat;
5) Allah menunda pengabulan doa orang itu sampai ajal menjemputnya.
Doanya menjadi simpanan di akhirat.

Apalagi bila doa dipanjatkan oleh orangtua bagi anaknya, maka maknanya luar biasa. Dalam buku Prophetic Parenting Cara Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam Mendidik Anak disebutkan bahwa doa adalah salah satu metode mendidik anak ala Nabi.

  • Doa merupakan landasan asasi yang setiap orangtua dituntut untuk selalu konsisten menjalankannya. Mereka juga harus selalu mencari waktu-waktu dikabulkannya doa yang dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam. Doa kedua orangtua selalu dikabulkan di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dikisahkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda, “Tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan lagi, yaitu doa orangtua, doa orang yang bepergian, dan doa orang yang dizhalimi.”
(HR. Abu Dawud)

Kita dapat mengambil hikmah dari kisah tiga tokoh hebat Islam berikut bahwa betapa ‘ajaib’-nya doa seorang ibu yang shalihah dan tulus mengenai harapan-harapan baiknya bagi anaknya. Kisah ini saya kutipkan dari buku Dream & Pray.
  1. Imam Bukhari dirawat dengan sepenuh cinta oleh ibunya. Meski ia buta, sang ibu tetap bersyukur kepada Allah dan tetap mencintainya. Di akhir setiap shalat malamnya, sang ibu selalu menangis dan berdoa kepada Allah agar penglihatan anaknya disembuhkan. Allah menjawab lunas doa itu. Kesehatan mata Imam Bukhari kembali. Ia bahkan kemudian menjadi imam terbesar dalam ilmu hadits. Kitabnya, Shahih Bukhari, menjadi rujukan utama bagi kaum muslim setelah Al-Qur’an.
  2. Imam Syafi’i adalah anak yatim. Kecintaannya kepada agama dan ilmu pengetahuan mendorongnya meminta restu sang ibu untuk merantau dan menuntut ilmu. Sang ibu mengizinkannya dan memberi bekal doa. “Ya Allah, mudahkanlah urusannya, jagalah keselamatannya, dan panjangkanlah umurnya agar aku bisa melihatnya kembali saat pulang nanti dengan dada yang penuh ilmu yang berguna. Aamiin.” Allah menjawab doa ibu Imam Syafi’i, berkali-kali lipat. Anaknya menjadi salah satu menara ilmu fikih yang dijadikan pedoman banyak orang.
  3. Imam Ahmad juga seorang anak yatim. Ibunya adalah madrasah pertamanya. Sepanjang waktu, ibunya mendoakan kebaikan dan kemuliaan untuk anaknya. Allah mengabulkan permintaan ibu Imam Ahmad. Bahkan, Allah memberi balasan kebaikan yang sangat besar. Anaknya adalah salah satu dari empat imam mazhab. Fatwa-fatwanya terus diikuti oleh umat Islam sampai sekarang.
Dari ketiga kisah di atas, kita belajar bahwa betapa dahsyatnya pengaruh doa dari orangtua bagi anaknya. Maka, seyogyanya sebagai anak, kita wajib memperhatikan adab dan akhlak kita dalam bergaul dengan keduanya agar tak menciderai hati keduanya. Sebagai orangtua, kita wajib menghindarkan diri dari mendoakan keburukan bagi anak-anak kita.

Dalam buku Prophetic Parenting Cara Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam Mendidik Anak disebutkan bahwa:
  • Besarnya bahaya orang yang medoakan keburukan bagi anaknya. Karena, doa keburukan bagi anak akan membawa dampak kehancuran bagi masa depan si anak dan juga kehancuran diri kedua orangtua tersebut. Karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam melarang para orangtua untuk mendoakan keburukan bagi anak-cucu mereka. Sebab, hal ini menafikan akhlak islami, kontradiktif dengan metode pendidikan Nabi dan jauh dari konsep kenabian yang mengajak umat manusia untuk memeluk agama Islam dengan segala kebaikan.

Semoga hati kita senantiasa diselimuti perasaan cinta dan penuh kasih sayang agar lidah kita selalu melantunkan doa-doa yang baik seperti keluar-masuknya napas. Aamiin.




~Wenny Pangestuti~

4 comments :

lakaranminda said...

Aamiin... dengan doa-doa tulus yang menggetarkan singgah sana-Nya.
:)

Ajeng Veran said...

luar biasa ya mbak wenny, doa-doa yang baik akan berbalik baik juga, doa juga obat yang menenangkan memang. aamiin, semoga kita selalu diberi kesabaran agar selalu melafalkan doa yang baik-baik (doa dalam doa) :)

oh iya, terima kasih sudah singgah di blog saya ya, Mbak Wenny. Salam kenal, sudah saya follow blog ini :D

Ninda said...

apalagi kalo doanya yang baik2 ke anak :D

Olis said...

Semoga kita juga tidak termasuk orang-orang yang menyia-nyiakan pintu surga paling tengah.. Aamiin