Pagi-pagi...
ketika
sinar mentari keluar dengan malu-malu
kubuka
jendela
membiarkan
hawa pagi merasuk ke dalam relung-relung rumah
sembari
menyeruput secawan kopi
mendengarkan
radio
yang
berurutan memutar lantunan ayat suci al-Qur’an
lagu-lagu
religi
memicu
pikiran untuk menuangkan pemikiran melalui goresan pena
Inilah
saat-saat manis yang sulit kulupakan
manis
dan indah
kian
manis dan indah
bila
dilengkapi dengan kehadiran bapak di sampingku
menemani
minum segelas kopi
ditemani
sepotong dua potong kue
Waktu
kian bergulir
aku
pun kian dewasa
kian
mendekati kehidupan baru
jika
bukan dengan keluarga baru
maka
yang pasti kehidupan setelah kematian
Masa-masa
manis yang pernah terjadi dalam hidup kita
hanya
akan menjadi kenangan-kenangan belaka
mendorong
kita untuk mengukir kenangan-kenangan baru
untuk
masa depan
~Wenny Pangestuti~
No comments :
Post a Comment