December 02, 2014

Tentang Waktu


Fajar, waktu bersemayamnya harapan
Harapan seakan masih ada
Menggairahkan

Tapi bila berjalannya waktu menuju siang
Hawa kemalasan, ketakutan dan patah semangat berhembus
Membuat jiwa-jiwa merana tak berdaya
Meratap tak kuasa
Gairah menjadi musnah

Senja, waktu kembali bersemayamnya harapan
Harapan tetap seakan masih ada
Menepis menyerah menggapai asa

Malam pun menjadi keberlanjutan dari kegelisahan
Ketakutan akan hari esok
Karena ulah hari ini
Malam pun menjadi siksaan
Berurai tangis tak berair mata
Meraung-raungkan suara rintihan
Meronta-ronta ketakutan

“Bersegeralah engkau sekalian untuk melakukan amalan-amalan –yang bagus-bagus- sebelum datangnya bermacam-macam fitnah yang diumpamakan sebagai potongan-potongan dari malam yang gelap gulita.

Berpagi-pagi seorang itu menjadi orang mukmin dan bersore-sore menjadi orang kafir, ada lagi yang bersore-sore masih sebagai orang mu’min, tetapi berpagi-pagi telah menjadi seorang kafir. Orang itu menjual agamanya dengan harta dari keduniaan.”

HR. Muslim


~Wenny Pangestuti~

No comments :